Lucu itu membayangkan,
Kamu dengan wajahmu, wajah yang lelah, sebal, gemas tapi senang. Wajah yang mencari dan menanti wajah yang lain.
“Lewat jalur mana ya nanti keretanya? Turunnya lewat gerbong berapa ya? Pakai baju apa dia? Adakah yang berubah sejak terakhir kali kita bertemu?”
Jarak selalu menuai kisah tersendiri saat sebuah pertemuan.
Lucu itu melihatmu,
Melihatmu memaksakan diri berdiri di deret paling depan di antara penjemput lainnya. Seakan ingin menjadi orang pertama yang aku lihat saat turun dari kereta. Sekedar tak ingin membuatku panik karena mencarimu. Sekedar ingin menunjukkan, ‘aku sudah di sini, Sayang.’ Atau mungkin sebaliknya, kamu ingin menjadi orang pertama yang menikmati betapa limpungnya aku seorang diri menurunkan koper super berat dari gerbong kereta.
Hahaha, entahlah.
Lucu itu menatapmu,
Kamu menemukanku!
Seperti dapat membaca pikiranmu, ‘Ah itu dia! Wajah yang aku tunggu. Wajah wanita yang selalu menuang rindu.’
Lucu itu melihatmu,
Mencintaiku dengan melihatku.
Melihatku dengan cinta.
Lucu itu melihatku menikmati caramu melihatku, menikmati kesederhanaanku.
Cinta itu lucu.
Based on Klaten Train Station,
November 5th, 2012
gambar di ambil dari sini
2 comments:
nice story :D
terimakasih :)
Post a Comment