aku berusaha lepas dari jerat pikatmu
namun kekangmu lebih kuat dari apapun
tak mampu aku mengingkari keindahan yang melekat padamu
panca indera pun tak ada luput merasakan indahnya dirimu.
mataku, berpendar menatapmu ada di hadapku,
sinar yang terpancar dari wajahmu, tanganmu, kakimu,
mereka menyegarkan.
hidungku, tersusup aroma sejuk bak aromaterapi,
rambut dan tubuhmu mengeluarkan aroma yang menjadi canduku,
wewangian itu membuatku tak ingin jauh dari pemiliknya.
mereka menenangkan.
telingaku, terbuai dengan suara yang bersumber darimu,
celotehmu, tawamu, desahan napasmu, degub jantungmu,
mereka menghanyutkan.
kulitku, tergores lembut dengan milikmu,
jengkal demi jengkal menggelitik manja lewat sentuhanmu,
mereka menggoda.
lidahku, menjawab segala penantian,
ketika bibirmu memberikan rasa manis pada bibirku,
mereka menggairahkan.
bila hati adalah indera ke enam,
maka ia pun terkontaminasi,
jahilnya hatimu mengonyak pertahananku,
mereka menaklukanku.
aku berusaha lepas dari jerat pikatmu,
namun kekang kenangmu lebih kuat dari apapun,
tolong lepaskan ikat simpul mati pada hatiku yang tertambat padamu,
aku kian tersiksa.